Sabtu, 05 Juni 2010

SAHABAT

 
 
SAHABAT                         

Melalui secarik kertas ini ingin aku lukiskan lewat kata-kata arti dari 
sahabat. Sahabat tidak hanya sekedar teman biasa, bahkan terkadang sahabat 
lebih dekat dengan kita daripada sanak saudara. Kita selalu ingin sahabat ada 
disamping kita baik dalam kondisi suka maupun duka. Sahabat tempat berkeluh 
kesah tatkala ada masalah seperti lirik group Band Padi "Sobat sungguh aku tak 
mengerti mengapa ini terjadi…." Sahabat juga tempat berbagi canda dan tawa 
ketika gembira serta kita ingin untuk selalu diingat oleh mereka persis seperti 
kata Peterpan " ingatkah ku semua wahai sahabat…" dan tidak ketinggalan pula 
Nidji yang berkata "katakan pada dunia arti sahabat…". Bahkan ada yang sampai 
mengatakan makan ngga' makan asal kumpul… Mungkin ini sebagian orang memaknai 
arti dari seorang sahabat. Namun bagiku sahabat tidak hanya seperti itu, 
sahabat adalah orang yang mampu mengarahkan kita bagaimana kita menjalani 
kehidupan di dunia ini, dia selalu memberi nasehat kepada teman-temannya, ia 
juga mampu menjadi orang tua kedua bagi kita. Kalau hanya sekedar mencari 
Soulmate tempat kita berkeluh kesah, ngobrol kesana kemari yang tidak ada 
jeluntrungannya itu masih banyak kita temukan tapi yang harus kita cari yakni 
sahabat yang benar-benar mampu membuat kita lebih baik dalam menjalankan "misi 
di sebuah planet" ini yakni mencari Ridho Ilahi. 

Mereka satu sama lain saling mencintai, mengasihi, menyayangi karena Allah swt. 
Abu Dawud mengeluarkan hadist dengan para perawi yang terpercaya, dari Umar bin 
al-Khathab ra., ia berkata; Rasulullah bersabda " Sesungguhnya di antara 
hamba-hamba Allah ada sekelompok manusia. Mereka bukan para nabi dan juga bukan 
syuhada. Tapi para nabi dan syuhada tergiur oleh mereka di hari kiamat karena 
kedudukan mereka di sisi Allah swt. Para sahabat berkata, " wahai Rasulullah, 
beritahukanlah kepada kami siapa mereka itu?" Rasulullah bersabda," Mereka 
adalah suatu kaum yang saling mencintai dengan "ruh" Allah, padahal mereka 
tidak memiliki harta yang mereka kelola bersama-sama. Demi Allah wajah mereka 
adalah cahaya. Mereka ada di atas cahaya. Mereka tidak takut ketika manusia 
takut. Mereka tidak bersedih ketika manusia bersedih." Kemudian Rasulullah 
membacakan firman Allah," Ingatlah sesungguhnya para kekasih Allah itu tidak 
mempunyai rasa takut (oleh selain Allah) dan tidak bersedih.

Yang dimaksud ("ruh" Allah) adalah syariat nabi Muhammad. Maksudnya, perkara 
yang menjadi pengikat di antara mereka adalah ideologi (mabda') Islam, bukan 
yang lainnya. Mereka tidak diikat oleh ikatan yang lain, baik ikatan nasab, 
ikatan kekerabatan, ikatan kemaslahatan atau kemanfaatan duniawi.

Sungguh sahabat yang seperti inilah yang hendaknya kita cari meskipun dalam 
kondisi sekarang ini mereka sulit kita temukan, mereka bersama-sama dikala suka 
maupun duka dalam mendakwahkan Islam di muka bumi ini. Rasulullah bersabda      
" Islam muncul pertama kali dalam keadaan terasing dan akan kembali terasing 
sebagaimana mulainya, maka berbahagialah orang-orang yang terasing (al-ghuraba) 
tersebut. Para sahabat berkata," wahai Rasulullah, siapa al-ghuraba ini? 
Rasulullah saw. Bersabda," Mereka adalah orang – orang yang melakukan perbaikan 
ketika manusia sudah rusak." ( Hadist ini di riwayatkan oleh ath-thabrani dalam 
al-kabir). Sungguh mereka akan datang secara alami dan pasti baik dengan atau 
tanpa peran kita, para penolong agama Allah selalu saja ada, setiap kali ada 
yang hengkang Allah ganti dengan orang-orang yang lebih baik dan berkualitas, 
yang jelas berbagai prediksi semakin terbukti dan berbagai tanda semakin nyata 
Insya Allah mulut-mulut mereka yang pernah mengatakan itu hanya "mimpi kosong"  
suatu saat akan terasa kelu malu tanpa ada berkata.

Di dalam lubuk hati ini terasa begitu nyata lukisan yang terindah dalam melihat 
arti dari persahabatan dimana persahabatan yang paling indah adalah kebersamaan 
dalam memperjuangkan Islam sebagaimana Rosulullah dengan para sahabat, mereka 
rela mengorbankan apa saja demi cintanya pada Allah swt.

Karenanya, Sahabat sejati adalah orang yang selalu berkata benar kepada kita 
bukan orang yang selalu membenarkan ucapan kita. 


Menjadi Sahabat Sejati

Syaikh al-Ghazali menjelaskan lima hal yang harus dilakukan untuk mengikat 
persaudaraan, lima hal itu adalah:
1. Dalam hal harta, hendaklah, setidaknya, adalah seperti budakmu, maka 
urusannya menjadi bagian dari kepentinganmu. Pertengahannya adalah 
menjadikannya setingkat denganmu, karena, persaudaraan memunculkan persekutuan 
dan kesamaan. Yang paling tinggi adalah memuliakannya diatas dirimu. Maka 
engkau meninggalkan urusan dirimu untuk mengurus kepentingannya. Ini merupakan 
tingkatan yang paling tinggi. 
2. Membantu memenuhi kebutuhannya sebelum diminta. 
3. Tidak mendatangkan sesuatu yang tidak disukainya.
4. Berbicara dengan sesuatu yang disukainya berupa pujian tanpa keluar dari 
kebenaran.
5. Memenuhi janji dan keikhlasan.


Menemukan Sahabat Sejati

Selain batasan umum yang telah diberikan al-Qur'an dan Hadist di atas, tentu 
perlu pula kita cari penjelasan lebih rinci tentang sahabat sejati ini.
Tipe teman yang patut dijadikan sahabat :
1. Mau berbagi apa saja
Individu dari kategori ini ternyata sanggup menomorduakan krisis yang sedang 
dialaminya demi seorang sahabat. Tetapi kamu jangan mengambil kesempatan atas 
kebaikan dirinya.
Bagaimana ingin mengenal pasti individu ini?
• Dia tidak menipu dan mampu menyimpan rahasia walaupun perkara kecil.
• Dia sering menanyakan kabar tentang dirimu.
• Karier impiannya adalah sebagai seorang ahli psikologi.

2. Memahami
Kamu bisa menerima dan mendengar nasihat serta pandangan yang diberikan dengan 
hati terbuka. Nasihat yang diberikan juga amat meyakinkan kamu, individu ini 
wajar kamu dampingi sebagai sahabat sejati.
Bagaimana ingin mengenal pasti individu ini
• Dia bersedia dihubungi kapan saja... 24 jam sehari, 7 hari seminggu!
• Dia seorang teman yang keukeuh memegang janji. Dalam persahabatan, dia adalah 
sahabat yang setia.
• Dalam permasalahan kamu dia banyak membantu. Dia mampu mengenali apakah 
individu yang berhubungan denganmu itu, benar-benar ikhlas atau mungkin ingin 
memperalatmu.

3. Profesional 
Saat kamu mengalami permasalahan, dia akan datang menghampirimu dan berusaha 
memahami keadaanmu. Dia berusaha memberi nasihat dengan meletakkan dirimu dalam 
dirinya. Nasihat dan pandangannya itu pun tidak mempunyai unsur berat sebelah 
dan sekaligus tidak mengkambinghitamkan seseorang. Jelaslah bahwa dia sahabat 
yang profesional yang bisa kamu dampingi.
Bagaimana ingin mengenal pasti individu ini;
• Dia bijak menjaga emosimu setiap kali kamu berada dalam keadaan tegang
• Setiap kali kamu menyatakan pandangan dan usulan, dia mendengarnya dengan 
ikhlas dan hormat. Kamu boleh melihat kejujuran itu dari sinar matanya. 
• Dia tidak pernah memberi alasan sekiranya kamu ajak bertemu. Walaupun dia 
tahu bahwa dirinya akan menjadi tempat curahan masalahmu pada waktu itu!

4. Jujur
Setiap kali ada yang tidak pas dengan penampilan dan keadaanmu, dia akan 
menegurmu dengan bijak. Dia berkeinginan agar kamu kelihatan perfect setiap 
saat. Dari teguran dan komentar yang diberikan itu ternyata membangun kamu. 
Kamu boleh menerima tegurannya dengan hati yang terbuka.
Bagaimana ingin mengenal pasti individu ini:
• Dia adalah individu yang lurus. Walau bagaimanapun, keterus-terangannya itu 
tidak menyakitkan hatimu.
• Dia mau menjadi tulang belakangmu.
• Kamu sentiasa merasakan bahawa nasihatnya amat berharga.
Itu beberapa tips yang bisa diambil, Begitupula berlaku sebaliknya terhadap 
mereka yang patut dihindari.

Walhasil, Allah swt. telah memberikan rambu-rambunya dalam mencari sahabat. 
Setiap aktifitas yang kita lakukan, tentu punya tujuan, dan sebagai seorang 
muslim tujuan hidupnya tidak lain adalah untuk mencari ridha Allah swt., 
sehingga ketika mencari sahabat sejati pun demikian, tentu yang dicari adalah 
yang bisa saling mengajak kepada keridhaan Allah swt. semata, dan bukan 
mengajak kepada kemurkaan Allah swt. "Dan berpeganglah kamu semuanya kepada 
tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat 
Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah 
mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang 
yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah 
menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya 
kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk." (QS. Ali Imran [3]: 103)

Wallahu a'lamu bishawab.


Daftar Pustaka
1. Al Qur'an Digital ver. 2.0, http://www.alquran-digital.com
2. Al Baghdadi, Abdurrahman.1991. Emansipasi, Adakah dalam Islam. Gema Insani 
Press. Jakarta 
3. Al Ghazali, Muhammad. Mutiara Ihya Ulumuddin. Mizan. Jakarta
4. An Nawawi, Abu Zakariya 1992 . Riyadh as-Shalihin Jilid I. Pustaka Azzam. 
Jakarta
5. Khatib, Muhammad Khalil. 2001. Khutbah Khutbah Rasulullah. Darul Falah. 
Jakarta
6. Jurnal Al Wa'ie no. 32 Tahun III, 1-30 April 2003. Jakarta
7. Ariani dalam webblog-nya

Disampaikan dalam Kajian Fiqih Islam MT Al Marjan, Jum'at, 1 April 2005.
Pengasuh rubrik Hardware dalam Forum Darmaga Computer pada situs forumdc.x.am 
(tanpa www.).
Wali jamaknya auliyaa: berarti teman yang akrab, juga berarti pelindung atau 
penolong. 
Yaitu hari Kiamat, lihat dua ayat sebelumnya.
Syaikh Muhammad al-Ghazali dalam Kitab Ihya' `Ulumuddin, bab Adab Persaudaraan
Diambil dari situs www.kerangkraf.com.my, dengan beberapa perubahan agar sesuai 
dengan tema.


"Manusia  yang terbaik adalah yang paling banyak membaca, paling bertakwa, 
paling sering beramar ma'ruf nahi munkar, dan paling gemar menjalin hubungan 
silaturahmi." (Muhammad SAW).
 
 
artikel by: http://www.mail-archive.com/muslim_binus@yahoogroups.com/msg01068.html 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar